Thursday, March 24, 2011

Disertasi Kedokteran : Bakteri Kulit Multi Resisten Menyebar di Rumah Sakit di Swedia

Bakteri kulit yang dekat hubungannya secara genetik telah mengembangkan hambatan pada beberapa antibiotik dan yang dapat menyebabkan infeksi berkaitan dengan perawatan ditemukan dan tampaknya menyebar di dalam dan diantara rumah sakit di Swedia.
Hal ini dilaporkan dalam penelitian doktoral oleh Micael Widerström dari Universitas Umeå di Swedia.
Coagulase-negative staphylococci (CNS) adalah bakteri anggota flora bakteri protektif di kulit dan jarang menyebabkan infeksi pada individu sehat. Namun, CNS, dan khususnya Staphylococcus epidermidis, adalah penyebab umum infeksi terkait perawatan, dalam infeksi khusus setelah berbagai tipe pembedahan prostetik. Infeksi ini seringkali sulit disembuhkan, karena beberapa strain S. epidermidis telah menjadi resisten terhadap sebagian besar antibiotik (multi resisten), dan memiliki kapasitas mempercepat dan membentuk biofilm disekitar kateter dan prostesis yang dimasukkan.
Dalam disertasinya, Micael Widerström menemukan strain-strain yang berkaitan dekat secara genetik dari S. epidermidis multi resisten, pada pasien sebagian besar rumah sakit dari sebelas rumah sakit Eropa utara yang dipelajari, delapan di antaranya di Swedia. Strains yang berkaitan dekat tidak dapat ditemukan pada individu sehat di masyarakat. Penemuan ini menunjukkan kalau S. epidermidis, yang memiliki kapasitas khusus beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit, terlihat menyebar didalam dan di antara rumah sakit di Swedia.
Perlakuan antibiotik dan kebersihan yang ada sekarang tampak tidak dapat mencegah strain ini untuk menjejakkan kaki di rumah sakit. Mekanisme bagaimana bakteri multi resisten ini menyebar di rumah sakit kita perlu dipetakan bila kita ingin mampu mengurangi resiko dan biaya infeksi berkait perawatan.
Disertasi tersebut juga menjelaskan spesies lain coagulase-negative staphylococcus, Staphylococcus saprophyticus. Ini adalah penyebab umum infeksi saluran kemih yang dihadapi wanita muda dan tengah usia di luar lingkungan rumah sakit. Tidak jelas bagaimana infeksi saluran kemih yang disebabkan S. saprophyticus menyebar dan apakah varian genetik tertentu khususnya senang menyebabkan tipe infeksi ini. Dalam studinya, varian genetik yang sama dari S. saprophyticus ditemukan dalam sampel urin dari wanita di negara lain dan terpisah dalam waktu beberapa tahun. Hal ini menunjukkan kalau varian genetik tertentu S. saprophyticus memang menjadi penyebab infeksi saluran kemih dan terlihat menyebar di dalam dan di antara negara.
Sumber : ScienceDaily 8 September 2010

No comments:

Post a Comment