Thursday, March 10, 2011

Disertasi Terbaik Januari 2011 bidang Kedokteran Hewan: Teknik Baru Perawatan Penyakit Punggung Manusia dan Anjing

Baik manusia dan anjing dapat mengalami sakit punggung. Cakram yang bergeser juga memiliki gejala yang sama dan dapat dirawat dengan metode yang sama tanpa melihat apakah pasien berkaki dua atau empat. Hal ini ditunjukkan dalam disertasi seorang mahasiswa pasca sarjana dari SLU (Institut Pertanian Swedia).
“Saya telah melihat banyak kesamaan antara anjing dan manusia saat berhadapan dengan cakram yang rusak” kata dokter hewan Niklas Bergknut, penulis disertasi.
Dari semua anakan anjing di Swedia, sekitar 3.5 persen memiliki masalah punggung. Jantan lebih umum dipengaruhi 1.5 kali daripada betina.
Anjing berkaki pendek lebih mungkin mengalami masalah punggung dan dachshund lebih terpengaruh dari yang lainnya. Sekitar 20 persen dachshund mengalami pergeseran cakram. Namun anjing pekerja keras yang lebih besar seperti gembala Jerman dan anjing pekerja lainnya, sering pula mengalami masalah punggung.
Fakta bahwa masalah punggung begitu umum inilah ynag diambil oleh Niklas Bergknut untuk penelitiannya. Hasil penelitian ini sangat penting dan dapat berpengaruh serentak baik kedokteran hewan maupun kedokteran manusia.
“Studi punggung anjing memberikan pengetahuan baru mengenai masalah punggung manusia, karena arah gangguan sangat serupa,” kata beliau.
Pada manusia, degenerasi cakram di rusuk didiagnosa pada tahap awal dengan bantuan kamera resonansi magnetik. Diagnosis awal berdasarkan pada tipe pemeriksaan yang sama dapat pula diberikan pada anakan anjing yang berada dalam zona resiko pergeseran cakram. Anjing-anjing ini dapat diberi perlakuan pencegahan di masa depan.
Dalam penelitiannya, Niklas Bergknut menguji metode perawatan baru pada masalah punggung manusia dan anjing. Prostesis cakram, dibuat dari sebuah hidrogel, dikembangkan dan diuji di rusuk anjing yang sakit. Prostesis terbukti memperbaiki jarak anatomis normal antara vertebrae dan pola mobilitas normal tulang belakang.
Dalam studinya, Niklas Bergknut tidak menggunakan hewan lab. Ia mampu bekerja dengan rusuk anjing sakit dan bahannya dikumpulkan dari pasien anjing.
“Visi masa depan adalah mampu melakukan operasi yang memperbaiki pola mobilitas normal dan abadi pada anjing. Cakram masa kini dibuat kaku dalam operasinya, dengan massa tulang dibuang di sumsum tulang belakang untuk memberi ruang. Sayangnya, anjing-anjing ini kembali mengalami masalah punggung, sehingga metode perawatan yang lebih baik diperlukan.”
Dalam studinya, Niklas Bergknut bekerja sama dengan dan diawasi oleh para peneliti di Swedia dan Belanda. Disertasinya telah berhasil dipertahankan di dua universitas, SLU di Swedia dan Fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Utrecht.

No comments:

Post a Comment