Sunday, January 2, 2011

Perbedaan antara Disertasi dan Tesis

Sekarang target anda sekarang adalah meraih gelar doktor, namun anda tidak tahu seperti apa menulis disertasi itu. Bagaimana anda bisa meraih gelar doktor dengan cepat bila anda tidak tahu bagaimana disertasi yang berkualitas itu?
Berhenti khawatir dan pelajari perbedaan nyata antara disertasi dan tesis … sekarang.
Memperoleh gelar doktor adalah keinginan dari setiap mahasiswa pasca sarjana dan mereka siap melakukan yang terbaik untuk mendapatkannya. Pada akhirnya saatnya tiba saat anda harus menyerahkan disertasi anda dan mendapatkan gelar, mendengarkan tepuk tangan, pujian dari teman, ucapan selamat dari guru, memenuhi keinginan dan doa orang tua; anda merasa terbang di awan.
Ya, inilah kenyataan saat anda menyelesaikan disertasi untuk gelar doktor anda. Anda memperoleh semuanya. Tapi tunggu dulu. Apakah anda kebingungan menentukan perbedaan antara disertasi dan tesis yang baru saja anda buat saat menyelesaikan gelar master anda?
Apakah anda merasa frustasi karena menemukan bahwa disertasi yang anda tulis ternyata dinilai seperti tesis semata dan saat anda mencari ke perpustakaan, bertanya pada teman, anda masih kebingungan? Berhentilah bingung dan pelajari perbedaan nyata antara disertasi dan tesis disini.
Perbedaan antara tesis dan disertasi kadang menjadi isu kontroversial. Walau begitu, ada beberapa parameter yang menunjukkan perbedaan antara disertasi dan tesis seperti panjang, presentasi, dan lainnya.
1) Lembaga atau negara:
Di lembaga dan negara yang berbeda, ada kriteria yang berbeda pula untuk menulis dan memeriksa tesis dan disertasi. Begitu juga, di negara lain, kadang tesis dan disertasi adalah hal yang serupa dan dapat saling dipertukarkan. Sebagian besar universitas di AS menyebut disertasi adalah tugas akhir untuk titel doktor, sementara tesis adalah tugas akhir untuk master. Sementara itu, di Inggris, sebagian besar universitas memperlakukan sebaliknya. Untuk gelar doktor, tugas akhirnya disebut tesis dan untuk gelar master tugas akhirnya adalah disertasi. Untuk Indonesia sendiri, kita menyebut tugas akhir doktoral sebagai disertasi dan tesis untuk derajat magister.
2) Panjang:
Panjang tesis dan disertasi ditentukan oleh jurusan dan fakultas berdasarkan bidang keilmuan, karenanya panjang tesis dan disertasi beraneka ragam. Disertasi humaniora dan ilmu sosial biasanya terdiri dari 80 ribu hingga 100 ribu kata atau sekitar 300 halaman, sementara untuk disertasi ilmu alam (sains) hanya separuhnya saja. Panjang tesis master juga beragam, namun selalu antara 10 ribu hingga 30 ribu kata atau sekitar 100 halaman. Jadi, tesis relatif lebih pendek dari disertasi.
3) Informasi di dalamnya:
Sebuah tesis master dapat memuat analisa dan sintesa data dan isi hipotesis. Secara umum tesis diperbolehkan bertopang pada penelitian terdahulu. Disertasi doktor seringkali ditulis lebih mirip dengan sebuah buku daripada makalah akademik yang diperluas, dan memerlukan hipotesis orisinil dengan penelitian, teori atau argumentasi langsung.
4) Waktu yang dibutuhkan:
Sebuah tesis master biasanya ditulis dalam masa yang relatif singkat, biasanya dibawah satu tahun, sementara disertasi doktor perlu waktu jauh lebih lama, seringkali sekitar tiga tahun.

Kesimpulan :
  • Di Indonesia, sebuah tesis dipakai untuk mendapatkan gelar master sementara disertasi untuk meraih gelar doktor.
  • Panjang tesis sekitar 100 halaman sementara disertasi sekitar 300 halaman
  • Disertasi jauh lebih panjang dari tesis dan memiliki informasi yang jauh lebih detail dalam penelitian  fakta dan gambaran
  • Disertasi menggunakan penelitian, teori atau argumentasi orisinil
  • Tesis mempelajari masalah data dan hipotesis
  • Tesis biasanya diselesaikan dalam setahun karena ditulis dalam jumlah halaman yang lebih sedikit dari disertasi
  • Disertasi memerlukan waktu yang jauh lebih lama daripada tesis karena jumlah halamannya lebih banyak dan memerlukan penelitian orisinil

No comments:

Post a Comment