Tuesday, April 19, 2011

Disertasi Zoologi: Pertarungan Kupu-Kupu

Pada banyak spesies kupu-kupu, jantan dapat terlihat bertarung mati-matian untuk mendapat wilayah. Apa yang menentukan siapa yang menang telah lama menjadi tanda tanya ilmuan. Sebuah disertasi jurusan Zoologi, Universitas Stockholm di Swedia menyarankan kalau pemenang adalah petarung yang paling termotivasi.
“Normalnya ketika kedua hewan bertarung, pemenangnya adalah yang berbadan lebih besar. Namun bagi kupu-kupu, ukuran, usia dan energi tampaknya tidak berpengaruh pada siapa yang menjadi pemenang. Tapi pemenangnya adalah yang paling termotivasi. Pengetahuan kalau motivasi individu bisa sangat berpengaruh adalah penemuan baru dan menarik,” kata ahli zoologi Martin Bergman, yang menyajikan studinya pada pertarungan teritorial diantara kupu-kupu dalam disertasinya "The evolution of territoriality in butterflies."
Bila anda berjalan keluar rumah waktu musim panas, anda akan melihat kalau kupu-kupu tertentu, seperti brimstones dan orange tips, bergerak konstan, terbang di wilayah yang luas, sementara yang lain, seperti small tortoise shell dan peacock, terikat pada satu lokasi, menghabiskan sebagian besar waktunya mencari dari satu sudut pandang khusus. Ini adalah dua strategi yang digunakan kupu-kupu jantan mencari pasangannya, baik terbang dan mencari sekeliling atau diam dan melihat. Pada spesies yang menggunakan strategi diam, jantan sering sangat teritorial dan mengusir jantan lain dari lokasinya.
“Kami telah mempelajari perilaku kupu-kupu speckled wood, dimana jantan mendirikan wilayahnya pada titik terang besar di hutan. Jantan diam di tanah di titik terang dan memeriksa betina yang terbang melewatinya. Titik-titik terang ini dipertahankan melawan penyusup lewat duel terbang berkepanjangan. Kontes pertarungan ini, dimana jantan mengitari satu sama lain, dapat berlangsung hingga 90 menit. Pemenangnya mendapat akses ke titik terang sebagai hadiah, sementara pecundang harus pergi dan mencari titik terang lain yang sesuai,” kata Martin Bergman.
Jantan yang mengawasi titik terang yang baik memiliki kesempatan lebih besar menemukan betina yang terbang melewatinya dan karenanya kesempatan lebih baik untuk kawin. Telah lama diyakini kalau titik terang berperan sebagai tempat pertemuan jantan dan betina, namun ia tidak terbukti hingga sekarang, terutama karena banyak kupu-kupu betina kawin hanya sekali seumur hidupnya dan sebagian besar sering segera setelah mereka menetas.
“Untuk mempelajari pertarungan wilayah kupu-kupu, kami membesarkan ulat di penangkaran lalu melepaskan kupu-kupu dewasanya dalam sangkar raksasa di stasiun penelitian Universitas Stockholm di Tovertop. Disana kami mampu mengamati perilaku kupu-kupu dalam kondisi sangat alami,” kata Martin Bergman.
sumber : ScienceDaily (Mar. 30, 2011)

No comments:

Post a Comment