Thursday, February 3, 2011

Disertasi Terbaik Maret 2010: Penemuan Jalur Sinyal Ingatan

Dalam disertasinya di Universitas Umea, Swedia, Kristiina Kompus menunjukkan bahwa ingatan manusia diaktifkan secara spontan lewat beberapa cara. Kristiina menemukan bahwa jalur sinyal dan bagian otak yang terlibat saat kita mencoba untuk mengingat sesuatu, sepenuhnya berbeda dengan mengingat sesuatu secara seketika seperti saat mencium bau, melihat gambar, mendengarkan kata-kata pemicu.
Bayangkan anda diminta mengingat apa yang anda lakukan seminggu lalu. Anda mungkin harus melakukan tindakan metal yang cukup keras untuk memindai ingatan anda. Dalam kesempatan lain, sebuah aroma, gambar atau kata dapat seketika dan tak terduga memicu ingatan jelas mengenai sesuatu yang pernah terjadi. Sains masih belum cukup mengerti mengapa otak kadang secara otomatis memasok kita dengan ingatan yang tidak perlu lagi kita usahakan untuk diingat, sementara mengapa, di kesempatan lainnya, kita tidak dapat mengingat hal-hal tertentu walaupun kita berusaha keras untuk mengingatnya.


Studi yang dilakukan dalam disertasi Kristiina Kompus menunjukkan kalau kedua cara mengingat hal-hal ini dipicu oleh jalur sinyal yang berbeda di otak. Usaha untuk mengingat kembali ingatan tertentu berurusan dengan bagian atas frontal lobe. Menurut disertasi tersebut, daerah otak ini teraktivasi bukan hanya dalam hubungannya dengan usaha terkait ingatan namun juga dalam semua tipe usaha dan minat mental. Bagian otak ini tidak terlibat di awal proses yang tidak sengaja mengingat sesuatu sebagai respon pada stimuli luar. Justru, ingatan tersebut diaktifkan oleh sinyal-sinyal khusus dari bagian lain otak, yaitu yang berurusan dengan stimuli seperti bau, gambar dan kata. Sebelumnya ingatan demikian dianggap para ilmuan harus lebih jelas dan emosional; jika tidak ia tidak akan dapat diaktifkan dengan cara demikian. Namun disertasi Kristiina Kompus menunjukkan kalau hal ini tidak harus – ingatan tidak mesti bermuatan emosional untuk dapat dipanggil seketika dan tak terduga. Ingatan yang diperoleh secara spontan juga tidak mengaktifkan bagian lain otak lebih dari yang dilakukan model ingatan lainnya.
Studi ini juga mengungkapkan bahwa ingatan jangka panjang kita lebih fleksibel daripada yang diduga sebelumnya. Tidak hanya ada satu jalur sinyal syaraf yang bertugas untuk menarik ingatan lama namun ada beberapa jalur yang terpisah secara anatomis. Penemuan ini penting karena ia membantu kita memahami bagaimana kita dapat membantu orang yang mengalami kesulitan dalam mengingat, tidak peduli apakah akibat penuaan atau karena gangguan otak. Ia juga dapat membantu orang yang dihantui oleh ingatan buruk dari masa lalunya. Hal ini dapat terjadi setelah pengalaman traumatis dan juga dapat terjadi akibat depresi.
Disertasi ini menggunakan kombinasi dua metode pencitraan otak: pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) dan elektroensepalografi (EEG). Kedua metode memberi informasi berbeda mengenai fungsi otak. Dengan mengkombinasikannya, Kristina Kompus mampu menentukan bagian otak mana yang aktif dan bagaimana aktivasi berlangsung dalam selang waktu yang sangat singkat, dalam ordo seperseribu detik saja.

No comments:

Post a Comment