19 June 2012

Beberapa Tips Menulis Disertasi


Apa itu disertasi? Disertasi adalah sebuah argumen. Ia juga bisa berupa eksposisi sebuah penelitian orisinil. disertasi juga dapat diartikan sebagai hasil dari bimbingan. Selain itu, tesis mungkin merupakan karya tulis anda terbesar yang pernah anda tulis dan dapat anda terbitkan. Ia dapat diterbitkan misalnya dalam bentuk buku atau sebuah makalah jurnal. Walau begitu, anda mungkin tidak akan pernah atau boleh menerbitkan disertasi secara keseluruhan kecuali untuk kepentingan universitas.
Disertasi seorang doktor berbeda dengan tesis master apalagi skripsi sarjana. Sebuah disertasi harus memberikan kontribusi berarti bagi pengetahuan mengenai subjek dan memiliki bukti orisinalitas ditunjukkan dengan menemukan fakta baru dan atau menerapkan kekuatan kritik yang independen.
Penguji anda harus anda pilih dengan hati-hati. Targetkan disertasi anda pada mereka. Perhatikan juga karya-karya tulis penguji anda dan berhubunganlah dengan mereka secara teratur. Anda bisa bertanya tentang aturan di universitas anda misalnya apakah normal di kampus ini untuk berinteraksi dengan tim penguji secara teratur?
Penguji anda perlu diberitahu mengenai penelitian anda. Jika itu tidak ada dalam disertasi anda, mereka tidak akan mencari tahu. Tidak peduli seberapa bagus penelitian anda, anda harus menulis disertasi yang bagus.
Bagaimana mulai menulis? Mulailah menulis hari ini juga. Putuskan judul anda. Tulis halaman judul anda. Siapkan folder tersendiri. Cari disertasi dengan tema yang sejenis dengan anda. Dan rencanakan argumentasi anda.
Rencanakan argumentasi anda untuk hal-hal berikut:
1.       Bidang studi anda di pendahuluan
2.       Masalahnya, apa yang akan anda hadapi
3.       Apa kata literatur mengenai masalah ini
4.       Bagaimana saya menghadapi masalah ini
5.       Bagaimana saya mengimplementasikan solusi saya
6.       Bagaimana hasilnya

18 June 2012

Contoh Topik Disertasi Etnomusikologi


1.     Representasi umum waktu musik dan struktur periodik
2.     Musik India dan populer yang diizinkan di Indonesia kontemporer
3.     Performa musisi rumahan dan performa musisi jalanan
4.     Konformitas Palang dan kebebasan Fulset: menemui bentuk liturgi sensasional Pantekostalisme dalam gereja pasca misionaris
5.     Pariwisata, pekerja musik, dan fetisisasi kemiskinan dalam wacana dangdut
6.     Masalah keroncong: suara, tempat, dan waktu sejak Portugis
7.     Angklung: koleksi nasional instrumen daerah
8.     Musik di kebudayaan Jawa pra 1650: studi sumber-sumber utama
9.     Pesan teks kuno pada alat musik etnik
10. Musik tradisional di panggung internasional
11. Musik dari masyarakat Arab di Jakarta
12. Musik-musik dari pedalaman Kalimantan
13. Musik Sumatera
14. Catatan historik pegelaran musik di Sulawesi
15. Lagu-lagu dari konflik Ambon
16. Gitar khas Papua
17. Mengapa etnomusikologi penting
18. Pernikahan, etnisitas, dan kewirausahaan di Sumatera Barat
19. Konflik, identitas, dan musik khas Jawa
20. Perjalanan spiritual, suara eskatologis, dan pembentukan masyarakat dalam Pura di Bali
21. Perspektif etnomusikologi dan konteks pendidikan musik dunia terhadap pedagogis demokratis
22. Enam puluh tujuh tahun setelah kemerdekaan: nasib musik perjuangan
23. Etnomusikologi John Blacking di abad 21
24. Tema-tema lagu daerah Melayu 1500-1800
25. Musik populer di pedalaman Sulawesi
26. Lagu-lagu dari Flores dan Solor
27. Gamelan Jawa dari Kraton Kasunanan
28. Gamelan Jawa oleh komposer kontemporer
29. Gamelan Jawa dari Yogyakarta
30. Musik kasidahan dari Gorontalo
31. Musik dari lembah Baliem
32. Musik tradisional dari Sulawesi Utara hingga Tenggara
33. Profesi etnomusikologis di abad 21
   

15 April 2012

Contoh Topik disertasi Masalah Publik dan Internasional


1.      Threshold setelan untuk partisipasi Negara: pendekatan baru bagi komitmen Negara berkembang dalam rezim perubahan iklim global
2.      Mengalamatkan kekerasan domestic sebagai kendala pemenuhan diri: hubungan resep kesejahteraan dengan pelecehan pasangan
3.      Stereotype seksual wanita kulit hitam dalam desain dan implementasi kebijakan AS
4.      Masa depan Dewan Kuasi-Mata Uang Argentina
5.      Reformasi kesehatan Chili
6.      Pengadilan untuk Timor: memilih keadilan transisi dalam ruang pengadilan Indonesia dibandingkan dengan pengadilan internasional
7.      Konflik Ethio-Eritrea dan usaha mediasi internasional
8.      Korupsi di Negara berkembang
9.      Migrasi keluar negeri vs ke dalam negeri di AS
10.  Peran resistensi non-kekerasan di Afrika Selatan: tenaga kulit hitam, gerakan, dan gereja dalam spiral Negara Apartheid 1980-1989
11.  Haruskah pasar baru memiliki otoritas manajemen hutang independen?
12.  Belajar dari Afrika Selatan: TRC, ICC, dan Masa depan akuntabilitas
13.  Perkembangan keuangan mikro dalam kemunculan konflik: contoh Uganda
14.  Isu keamanan Asia lainnya: nuklearisasi Asia Selatan dan pilihan bagi kebijakan luar negeri AS
15.  Proposal resep obat perawatan Clinton dan dampaknya pada insentif litbang farmasi
16.  Ekstraksi minyak dan perlindungan lingkungan di laut Kaspia
17.  Implikasi keputusan kebijakan mengenai penelitian sel punca embrionik di AS
18.  Penghukuman tentara anak Sierra Leone: pesan apa yang ingin dikirim PBB?
19.  Melibatkan publik AS dalam kebijakan keamanan dan asing
20.  Dekonstruksi minat politik: menjelaskan kegagalan mencegah konflik mematikan dan pembantaian missal
21.  Pengaruh batas waktu reformasi kesejahteraan pada anak dan keluarga: implikasi bagi reautorisasi
22.  Peran masyarakat internasional dalam penciptaan Negara baru
23.  Pengaruh etnisitas pada jalur kesuksesan akademis pada mahasiswa sarjana kulit hitam di Universitas Harvard
24.  Pendekatan baru pada pengaturan internet internasional
25.  Norma sosio-kultural dan penerimaan strategi pencegahan HIV/AIDS did distrik Simanjiro Tanzania
26.  Membangun demokrasi di Pakistan
27.  Dilemma desentralisasi dan pembangunan masyarakat dalam konteks otoriter
28.  Peran Amerika Serikat dan PBB dalam konflik Sahara Barat
29.  Perspektif lintas Negara pada kendala umum dan kebutuhan wirausahawan perempuan
30.  Rekomendasi untuk kebijakan senjata Nuklir AS
31.  Remedi puncak dan non-paksaan dalam sistem pendamaian perselisihan WTO
32.  Kerjasama regional dalam pembajakan maritime: pendahulu multilateralisme di Asia
33.  Sentralisme dan desentralisasi dalam Negara kesatuan: analisis komparatif Peru dan Senegal


03 February 2012

Esai Lima Paragraf

Esai lima paragraf adalah sebuah bentuk argumen tertulis. Ia adalah salah satu bentuk tugas menulis sekolah di SMA. Format esai ini memiliki lima paragraf: satu paragraf pendahukuan, tiga paragraf tubuh dengan pendukung dan pengembangan, dan satu paragraf kesimpulan. Karena struktur ini, ia juga disebut karangan singkat.
Pendahuluan bertindak untuk memberi tahu pembaca premis dasar dan kemudian menyatakan pendapat atau gagasan utama anda. Ketika sebuah esai diterapkan dengan format ini, paragraf pertama biasanya terdiri dari sebuah kait naratif, diikuti sebuah kalimat yang memperkenalkan tema umum, lalu kalimat selanjutnya yang mempersempit fokus dari sebelumnya. (Bila pengarang menggunakan format ini untuk sebuah pernyataan berbasis teks, maka sebuah kalimat mengutip teks, mendukung dakuan penulis esi, akan diletakkan di sini, bersama dengan nama teks dan nama pengarang. Sebagai contoh: “Dalam buku Borneo, Celebes, Aru, Alfred Russel Wallace mengatakan…”). Setelah ini, pengarang mempersempit diskusi topik dengan menyatakan atau menemukan sebuah masalah. Sering kali, sebuah kalimat organisasional digunakan disini untuk menjelaskan layout paper. Akhirnya, kalimat terakhir paragraf pertama esai seperti ini harus menyatakan pernyataan yang ingin dibuktikan oleh pengarang. Pernyataan ini sering terkait dengan sebuah “road map” esai, yang pada dasarnya sebuah outline yang menyatakan dengan tepat apa yang akan dibahas oleh ketiga paragraf isi dan memberikan urutan presentasi. Tidak perlu dibingungkan oleh sebuah kalimat organisasional, sebuah pernyataan posisi semata mengatakan “Buku Borneo, Celebes, Aru menyatakan perjalanan Wallace dalam meneliti sekaligus memburu hewan,” sementara sebuah kalimat organisasional menyatakan langsung struktur dan urutan esai.
Menurut Thomas E Nunnally (1991) dan Kimberley Wesley (2000), sebagian besar guru memandang bentuk esai lima paragraf membatasi pembentukan gagasan. Wesley berpendapat kalau bentuk ini tidak pernah cukup. Nunnally menyatakan kalau bentuk ini dapat bagus untuk mengembangkan kemampuan analitik yang harus kemudian dikembangkan.
Kelima bagian ini sepenuhnya formal dan dapat dibuat dan diulang sepanjang apapun, dari satu kalimat (walaupun akan termasuk kalimat sangat kompleks), hingga paragraf standar esai biasa, hingga bab sebuah buku, dan bahkan buku-buku terpisah itu sendiri (walaupun tiap buku, akan mencakup bagian lain sambil menekankan bagian tertentu).
Bentuk populer lain dari esai 5 paragraf terdiri dari
1. Pendahuluan Memperkenalkan sebuah topik. Bagian penting dari ini adalah tiga pernyataan
2. Paragraf isi 1 Menjelaskan bagian pertama dari tiga pernyataan
3. Paragraf isi 2 Menjelaskan bagian kedua dari tiga pernyataan
4. Paragraf isi 3 Menjelaskan bagian ketiga dari tiga pernyataan
5. Kesimpulan Merangkum point-point dan menyatakan ulang pernyataan
Referensi
1. Nunnally, Thomas E. (1991). "Breaking the Five-Paragraph-Theme Barrier". The English Journal 80 (1): 67–71.
2. Wesley, Kimberly (2000). "The Ill Effects of the Five Paragraph Theme (Teaching Writing in the Twenty-First Century)". The English Journal 90 (1): 57–60.